Perbankan diperkirakan bakal mengadopsi Blockchain secepatnya tahun depan. Teknologi itu dinilai bisa menyediakan keamanan transaksi dan sumber pendapatan baru.
Demikian hasil studi firma riset Amerika Serikat TABB Group, seperti dilansir CNBC.com, Rabu (11/11).
Menurut studi tersebut, meluasnya pemanfaatan Blockchain tinggal menunggu waktu. Awalnya, Blockchain dikembangkan sebagai kendaraan untuk memopulerkan bitcoin atau mata uang digital.
Belakangan, konsorsium 20 bank bersama R3, perusahaan startup teknologi keuangan, tengah membangun kerangka kerja untuk mengaplikasikan Blockchain di pasar modal.
Diperkirakan, Blockchain sudah bisa dimanfaatkan perbankan untuk melacak pinjaman sindikasi pada kuartal II tahun depan. Adapun pemanfaatan Blockchain di pasar keuangan nonbank masih perlu waktu lebih lama.
Semisal, pengembangan Blockhain untuk pasar derivatif perlu waktu sekitar lima tahun lagi. Bahkan, pengembangan Blockchain untuk perdagangan saham butuh waktu satu dekade.
Utilisasi Blokchain dinilai bakal membuat penelusuran dan penyimpanan transaksi keuangan lebih efisiensi dan transparan.
"Dalam pasar modal, contoh sukses pemanfaatan Blockchain bakal segera bermunculan. Membuka peluang baru untuk efisiensi dan menggenjot pendapatan dari proyek baru (greenfield project), termasuk pengelolaan ekuitas swasta, pembayaran antarbank dan utang korporasi," kata Shagun Bali, Analis TABB.
Studi dikeluarkan TABB tersebut memerkuat temuan Bank of England. Tahun lalu, bank sentral Inggris itu merilis laporan terkait Bitcoin dan menyebut Blockchain sebagai inovasi teknologi tulen.
Sebab, Blockchain memungkinkan transaksi bekerja tanpa keterlibatan pihak ketiga dan aman.
Untuk pendaftaran bitcoin,kunjungi kami di www.bitcoin.co,id